Saturday, April 13, 2013

Sebelah Sayap

Minggu pagi di tanggal 14 April 2013. Hari ini ulang tahun kakak tertua ku yang ke 34, satu hari menjelang ulang tahun pernikahan orang tua ku yang ke 35 dan dua hari menjelang satu bulan kepergian bapak. 

Iya, kepergian bapak. Hampir satu bulan aku baru bisa menuliskan sesuatu untuknya. Hanya sekedar ingin dia tau, kalau sayapku patah sebelah dan ikut bersamanya.

Kalian pernah melihat seekor burung terbang dengan satu sayap? Atau kupu-kupu? Bagaimana dengan capung, bahkan nyamuk? Tetap harus dua sayap atau sepasang itu.

Hanya tersisa satu sayap di belakang punggungku. Jika kalian pernah baca tulisanku sebelumnya, sudah ku katakan jika orang tua ku sepasang bidadari. Mereka selalu berada di sisi kanan dan kiriku. Meraih tanganku dengan erat dan meminjiamkan tiap sayap mereka untuk aku terbang. Begitu selalu selama hampir 22 tahun.

Namun sudah hampir satu bulan aku terseok, kesulitan terbang dan berkali-kali seperti terhempas lagi ke tanah. Bagaimana bisa aku terbang hanya dengan satu sayap?

Wajah mamaku letih. Seringkali matanya berkeringat karena sedih. Dua titik air menetes seperti kristal bening menempel di pipi. Duka itu masih ada, entah sampai kapan.

Setiap hari aku selalu merasa rindu, dan setiap hari aku berdoa untuk pria hebat di surga sana. Nanti, doa-doa ku akan menjuntai sangat indah sampai ke langit. Kiranya malaikat akan turun menggunakan juntaian doaku, dia membawa sebelah lagi sayapku yang ikut ke surga bersama bapak. Memberikannya lagi padaku agar mama tidak kelelahan menerbangkan ku sendirian.